Mengetahui Cara Kerja dan Fungsi Bagian Transformator (Trafo)

         Transformator atau Trafo adalah suatu peralatan atau komponen listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga / daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya dengan frekuensi yang sama. Dalam pengoperasiannya, transformator tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan.


Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut:

Apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnit dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit, sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL).

Klasifikasi Transformator Tenaga

Transformator tenaga dapat di klasifikasikan menurut sistem pemasangan dan cara pendinginannya.

1. Menurut Pemasangan

  • Pemasangan dalam
  • Pemasangan luar

2. Menurut Pendinginan, menurut cara pendinginannya dapat dibedakan sebagai berikut:

a) Berdasarkan Fungsi dan pemakaian:

  • Transformator mesin (untuk mesin-mesin listrik)
  • Transformator Gardu Induk
  • Transformator Distribusi

b) Berdasarkan Kapasitas dan Tegangan Kerja:

  • Transformator besar
  • Transformator sedang
  • Transformator kecil.

Dalam usaha mempermudah pengawasan dalam operasi, transformator dapat dibagi menjadi: transformator besar, transformator sedang, dan transformator kecil.

Cara Kerja dan Fungsi Bagian-Bagian Utama Transformator

Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian, yaitu:

  1. Bagian utama transformator
  2. Peralatan Bantu
  3. Peralatan Proteksi

Setiap bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing.

1. Bagian utama transformator

a) Inti besi

Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus pusar atau arus eddy (eddy current).

b) Kumparan transformator

Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan, dan kumparan tersebut diisolasi, baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain.
Pada transformator terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder. Jika kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluks yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka mengalir arus pada kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat transformasi tegangan dan arus.

c) Kumparan tertier

Fungsi kumparan tertier diperlukan adalah untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta atau segitiga. Kumparan tertier sering digunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua transformator daya mempunyai kumparan tertier.

d) Minyak transformator

Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya direndam dalam minyak transformator, terutama pada transformator-transformator tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak transformator mempunyai sifat
sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.

Minyak transformator harus memenuhi persyaratan, yaitu:

  • kekuatan isolasi tinggi
  • penyalur panas yang baik, berat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat
  • viskositas yang rendah, agar lebih mudah bersirkulasi dan memiliki kemampuan pendinginan menjadi lebih baik
  • titik nyala yang tinggi dan tidak mudah menguap yang dapat menimbulkan baha
  • tidak merusak bahan isolasi padat
  • sifat kimia yang stabil

Minyak transformator baru harus memiliki spesifikasi seperti tampak pada Tabel di bawah ini.

Tabel Spesifikasi Minyak Isolasi Baru

NoSifat Minyak IsolasiTegangan PeralatanBatas yang DiperbolehkanMetode UjiTempat Uji
1Tegangan Tembus> 170kV
70-170 kV
> 50 kV / 2,5 mmIEC 156
ISO 760
Di Tempat / LAB
2Kandungan Air< 70 kV
> 170 kV
< 170 kV
> 30 kV / 2,5 mm
< 20 mg/L
< 30 mg/L
IEC 93
IEC 250 (90º)
LAB
3FaktorAll Voltage< 0,2 – 2,0IEC 93
IEC 247
LAB
4Dielektrik Tahanan JenisAll VoltageG/mmIEC 93
IEC 247
Di Tempat / LAB
5Angka KenetralanAll Voltage< 0,5 mg / KOHIEC 296LAB
6SedimenTidak Terukur PenurunanIEC 296LAB
7Titik NyalaMaximum 15 ºCIEC 296LAB
8Tegangan Permukaan> 170 kV> 15 x 103 Nm pangkat-1
9Kandungan Gas

Untuk minyak isolasi pakai berlaku untuk transformator berkapasitas > 1 MVA atau bertegangan > 30 kV sifatnya seperti ditunjukkan pada Tabel berikut ini.

Tabel Spesifikasi Minyak Isolasi Pakai

NoSifat Minyak IsolasiSatuanKlas I / Klas IIMetode UjiTempat Uji
1KejernihanJernihIEC 296Di Tempat
2Masa Jenis (20ºC)g/cm kubik< 0,895IEC 296LAB
3Viskositas (20ºC)cSt< 40
< 25
IEC 296LAB
4Kinematik – (15ºC)cSt< 800LAB
5Kinematik – (30ºC)cSt< 1800LAB
6Titik NyalaºC> 140
> 100
IEC 296ALAB
7Titik TuangºC< 30
< 40
IEC 296ALAB
8Angka KenetralanmgKOH/g< 0,03IEC 296LAB
9Korosi BelerangTidak KorosifIEC 296Di Tempat / LAB
10Tegangan TembuskV / 2,5 mm> 30
> 50
IEC 156
IEC 296
Di Tempat / LAB
11Faktor Kebocoran Dielektrik< 0,05IEC 250
IEC 474
IEC 74
LAB
12Ketahanan Oksidasi
a. Angka Kenetralan
b. Kotoran
mgKOH/g %< 0,40
< 0,10
IEC 74LAB

e) Bushing

Hubungan antara kumparan transformator ke jaringan luar melalui sebuah bushing, yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki transformator.

f) Tangki dan konservator

Pada umumnya bagian-bagian dari transformator yang terendam minyak transformator berada atau (ditempatkan) di dalam tangki. Untuk menampung pemuaian pada minyak transformator, pada tangki dilengkapi dengan sebuah konservator.

Terdapat beberapa jenis tangki, diantaranya adalah:

  1. Jenis sirip (tank corrugated) Badan tangki terbuat dari pelat baja bercanai dingin yang menjalani penekukan, pemotongan dan proses pengelasan otomatis, untuk membentuk badan tangki bersirip dengan siripnya berfungsi sebagai radiator pendingin dan alat bernapas pada saat yang sama. Tutup dan dasar tangki terbuat dari plat baja bercanai panas yang kemudian dilas sambung kepada badan tangki bersirip membentuk tangki corrugated ini. Umumnya transformator di bawah 4000 kVA dibuat dengan bentuk tangki corrugated.
  2. Jenis tangki Conventional Beradiator, Jenis tangki terdiri dar badan tangki dan tutup yang terbuat dari mild steel plate (plat baja bercanai panas) ditekuk dan dilas untuk dibangun sesuai dimensi yang diinginkan, sedang radiator jenis panel terbuat dari pelat baja bercanai dingin (cold rolled steel sheets). Transformator ini umumnya dilengkapi dengan konservator dan digunakan untuk 25.000,00 kVA.
  3. Hermatically Sealed Tank With N2 Cushined, Tipe tangki ini sama dengan jenis conventional tetapi di atas permukaan minyak terdapat gas nitrogen untuk mencegah kontak antara minyak dengan udara luar

2. Peralatan Bantu

a) Pendingin

Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak isolasi transformator, maka untuk mengurangi adanya kenaikan suhu yang berlebihan tersebut pada transformator perlu juga dilengkapi dengan sistem pendingin yang bergungsi untuk menyalurkan panas keluar transformator. Media yang digunakan pada sistem pendingin dapat berupa
udara, gas, minyak dan air.

Sistem pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara:

Alamiah (natural)
  • Tekanan/paksaan (forced).

Tabel Tipe Pendinginan Transformator

NoMacam Sistem PendinginMedia
Didalam TransformerDiluar Transformer
Sirkulasi AlamiSirkulasi PaksaSirkulasi AlamiSirkulasi Paksa
1ANUdara
2AFUdara
3ONANMinyakUdara
4ONAFMinyakUdara
5OFANMinyakUdara
6OFAFMinyakUdara
7OFWFMinyakAir
8ONAN / ONAFKombinasi 3 dan 4
9ONAN / OFANKombinasi 3 dan 5
10ONAN / OFAFKombinasi 3 dan 6
11ONAN / OFWFKombinasi 3 dan 7

Keterangan: A = air (udara), O = Oil (minyak), N = Natural (alamiah), F = Forced (Paksaan / tekanan)

b) Tap Changer (perubah tap)

Tap Changer adalah perubah perbandingan transformator untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder sesuai yang diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer dapat dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak berbeban (off load), dan tergantung jenisnya.

c) Alat pernapasan

Karena adanya pengaruh naik turunnya beban transformator maupun suhu udara luar, maka suhu minyak akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki. Kedua proses di atas disebut pernapasan transformator. Permukaan minyak transformator akan selalu bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan tembus pada minyak transformator, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroscopis.

d) Indikator

Untuk mengawasi selama transformator beroperasi, maka perlu adanya indicator yang dipasang pada transformator. Indikator tersebut adalah sebagai berikut:

  • indikator suhu minyak
  • indikator permukaan minyak
  • indikator sistem pendingin
  • indikator kedudukan tap, dan sebagainya.

3. Peralatan Proteksi

a) Relay Bucholz

Relay Bucholz adalah relai yang berfungsi mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan transformator yang menimbulkan gas.

  • Timbulnya gas dapat diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah:
  • Hubung singkat antar lilitan pada atau dalam phasa
  • Hubung singkat antar phasa
  • Hubung singkat antar phasa ke tanah
  • Busur api listrik antar laminasi
  • Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.

b) Relai Tekanan Lebih

Relai ini berfungsi hampir sama seperti Relay Bucholz. Fungsinya adalah mengamankan terhadap gangguan di dalam transformator. Bedanya relai ini hanya bekerja oleh kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung mentripkan pemutus tenaga (PMT). Alat pengaman tekanan lebih ini berupa membran yang terbuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas, sebagai pengaman tangki transformator terhadap kenaikan tekan gas yang timbul di dalam tangki yang akan pecah pada tekanan tertentu dan kekuatannya lebih rendah dari kekuatan tangki transformator

c) Relai Diferensial

Berfungsi mengamankan transformator terhadap gangguan di dalam transformator, antara lain adalah kejadian flash over antara kumparan dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau belitan dengan belitan di dalam kumparan ataupun beda kumparan.

d) Relai Arus lebih

Berfungsi mengamankan transformator jika arus yang mengalir melebihi dari nilai yang diperkenankan lewat pada transformator tersebut dan arus lebih ini dapat terjadi oleh karena beban lebih atau gangguan hubung singkat. Arus lebih ini dideteksi oleh transformator arus atau current transformator (CT).

e) Relai Tangki Tanah

Alat ini berfungsi untuk mengamankan transformator bila ada hubung singkat antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada transformator.

f) Relai Hubung Tanah

Fungsi alat ini adalah untuk mengamankan transformator jika terjadi gangguan hubung singkat satu phasa ke tanah.

g) Relai Thermis

Alat ini berfungsi untuk mencegah/mengamankan transformator dari kerusakan isolasi pada kumparan, akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih. Besaran yang diukur di dalam relai ini adalah kenaikan suhu.

Komentar